Pemanfaatan Limbah Buah-Buahan
Sekarang ini banyak limbah buah-buahan yang sudah busuk dan tidak digunakan lagi . Limbah tersebut mengakibatkan bau yang tidak sedap dan mengundang lalat yang bisa menyebabkan penyakit. Memang buah-buahan sangat baik untuk kesehatan. Buah banyak mengandung vitamin. Sebagian orang kebanyakan membeli dan menggunakan bermacam-macam buah-buahan berlebihan yang menyebabkan buah-buahan tersebut tidak dimakan dan dibuang. Pada akhirnya menjadi limbah buah-buahan yang tidak digunakan lagi. Untuk menggunakan limbah buah-buahan agar bisa berguna. Limbah buah-buahan menurut kami bisa dimanfaatkan dan diminimalisir.
Kami ingin meminimalisir sampah buah-buahan yang berada di lingkungan sekitar untuk dijadikan sesuatu yang bermanfaat. Inovasi ini bagi bidang pertanian sangatlah menguntungkan. Apalagi, bahan dan peralatannya sangat mudah didapatkan dan hampir tanpa mengeluarkan modal, tetapi hasilnya bisa maksimal. Salah satunya kami menggunakan limbah buah-buahan untuk dijadikan pupuk . Kami membuat Mikro Organisme Lokal (MOL) untuk mengurangi limbah buah-buahan tersebut. MOL ini adalah cairan yang terbuat dari bahan alami yang disukai sebagai media hidup dan berkembangnya mikroorganisme yang berguna untuk mempercepat penghancuran bahan-bahan organik atau dekomposer dan sebagai aktivator atau tambahan nutrisi bagi tumbuhan yang sengaja dikembangkan dari mikroorganisme yang berada ditempat tersebut :
• PERALATAN
Drum Plastik ada tutupnya
Botol Aqua (I ltr)
Slang plastik kecil
Bahan
5 kg limbah buah-buahan
Gula merah 0.5 kg
5 liter Air Kelapa
Cara Pembuatan
Limbah buah-buahan diiris menjadi potongan kecil/ditumbuk/dihaluskan,
Dimasukkan dalam drum, tambahkan air kelapa
Ditambah gula merah yang sudah dihaluskan/dicairkan
Drum ditutup dengan plastik beri lubang udara dengan cara dimasukkan slang plastik yang dihubungkan dengan botol yang sudah diisi air
Setelah 10-15 hari dibuka, cairan berbau segar
Aplikasi
Pada tanaman 1 gelas aqua dalam 7 liter air, disemprotkan ke tanah dan tanaman pada umur 55 – 60 HST (akhir vegetatif)
Pengomposan : 0.5 ltr cairan dalam 5 ltr air